Friday, November 23, 2012

Kisah Prista dan Bapak Ojeg

Suatu waktu kakak gw (yg kerap gw panggil Batin Prista) pulang ke rumah malam-malam,

sambil memakai helm,

dan membawa jas ujan.....

"helm siapa itu?"

"tukang ojeg", jawabnya.

hmmm... pulang ke rumah bawa-bawa helm dan jas ujan tukang ojeg.... cukup ganjil,
kemudian Batin menceritakan kisahnya ke gw.....



-
"
tadi sore menuju malam, Prista menggunakan jasa Ojeg dari depan kantornya untuk sampai ke UI Salemba.

Ilustrasi, tapi berlatar kebun

ketika di perjalanan, mulai nampak ada tanda-tanda mau turun hujan, Prista ngomong ke Bapak ojegnya, "Pak, saya turun disini aja, saya lanjut naik taksi, soalnya takut basah",
"kan ada jas hujan, neng", jawab Bapak Ojeg sambil terus melaju motornya.
"tapi pakai jas hujan kan tetep basah Pak, gak apa2, saya turun aja, naik Taksi"
si ojek tetep jalan.....
"......." <-- ga dihiraukan.

Kemudian, hujan mulai turun deras.... sang ojeg pun akhirnya berhenti di seputar bundaran HI, "tuh kan ujan, daritadi juga saya suruh pakai jas hujan"
Prista mulai berpikir, """perasaan daritadi juga pengen turun....."""
kemudian Prista beranjak dari motor sang ojeg untuk memakai jas ujan,
Bapak tukang ojeg-pun ga mau kalah, ia juga memakai jas hujan.
setelah semua terpakai,
sang Bapak ojeg menghadap lurus ke depan seraya bertanya "udah neng?"
"udah, Pak" <--- maksudnya udah pakai jas hujan.
terus NGEEEEEEEEEEEEEEEEENGGG..... motornya jalan.

(    .________.') <-- ..... bengong sesaat,

"PAK .... PAK..... !!!!! SAYA KETINGGALAN!!!", teriak Prista sambil berusaha mengejar Bapak Ojeg.

sampai-sampai ada mas-mas bermotor berenti, "kenapa mbak?" <-- bertanya dengan heroik di kala hujan

"itu mas, itu...."

"dicopet ya mbak????!!!" <--- tambah heroik di kala hujan

"ngga mas, itu tukang ojegnya ninggalin saya"

".................."

di momen yang tidak jadi heroik itu, si mas yang arahnya juga menuju Salemba mempersilahkan Prista untuk naik. Dengan motornya itu - mereka berusaha mengejak Bapak Ojeg yang penumpangnya ketinggalan, namun sayang, tidak berhasil.... hingga jauh, sang tukang ojeg tetap tidak menyadari penumpangnya ketinggalan.... 


"
-


hmm... jadi begitu kisahnya, gw sih cuma khawatir sama Bapak ojeg-nya nanti ketika menyadari penumpangnya ilang, pasti dia akan cerita ke istrinya;

versi I
"mam, tadi orang yang Ayah bonceng jatuh di jalan......"
"Ya Allah, Astaghfirullah Ayah..... terus gimana kondisinya?" (Astaghfirullah.....)
"ga tau mam, Ayah aja ga tau kapan dan dimana dia jatuh"

versi II
"brengsek, gue ngeboncengin maling...."
"kok bisa?" sabar-sabar..... gimana ceritanya"
"iya tadi gue ngebonceng cewek, hijabers.... terus dia belum bayar udah ilang...."
"wah kok bisa? terus-terus...."
"iya helm dan jas ujan gue juga dibawa kabur...."
"(wah ninja juga tuh cewe)"

versi III
buka pintu, masuk rumah.
"mam ambilkan ayah minum.....", dengan tubuh ber keringat dingin sambil membaca ayat kursi...
"ayah kenapa, ayah duduk dulu.... tenangin dan ceritain ada apa?"
"ayah ngebonceng hantu, mam"

12 comments: