Saturday, October 20, 2007

Pup

Di blog gue kali ini, gue mau cerita soal trauma gue dengan yang namanya pup. Pup adalah pup (tetep). Semaleman gue berpikir, kenapa gue takut dengan makhluk itu. Tapi sampe sekarang belum nemu juga kenapa gue takut. Tapi kemungkinan besar disebabkan oleh kejadian-kejadian berikut ini;
Dulu waktu gue SD, gue selalu takut ke kamar mandi rumah nenek kakek gue, takut ada pup. Ini terjadi karena, saat gue mandi bareng dengan sepupu gue (sebut saja namanya Rudi sebagai nama samaran) di kamar mandi nenek-kakek gue. Saat itu juga si Rudi buang hajat, dan gue tetep berada di bak melingkar yang ukurannya lumayan besar untuk tubuh gue yang berukuran mungil dan belum disunnat saat itu. Gue mandi dengan riangnya, bermain busa sabun sambil tersenyum-senyum layaknya anak kecil paling bahagia di dunia, tubuh terlihat mengkilat dan seksi oleh cairan sabun. Bayangin, dua cowok saling bertatapan dengan mesranya, satu sedang pup dan yang lain sedang berendem air sabun. Itulah yang terjadi saat itu, gue ga merasa jijik sama sekali. Tetapi keadaan berubah 360 derajat saat sepupu gue selesai pup, tiba-tiba dia berdiri mengambil gayung dan menyiram bokongnya dengan posisi berdiri (cebok dengan posisi berdiri). Gue shock, tapi untung ga keluar busa, kalau ga, nanti bisa-bisa dia mandi dengan busa gue dikira busa sabun. Tapi, gue tetep shock, seperti sedang melihat adegan pembunuhan di depan mata. Apalagi saat melihat ada beberapa potongan choco-nut yang jatuh dengan gemulainya dari bokong si Rudi. Berenang-renang mengikuti arus air, seperti mengajak gue mandi bersama.
Rudi, itu choco-nutnya berantakan...
hehehehe… nanti juga masuk lubang itu”, sambil nunjuk lubang pembuangan.
Saat itu juga gue terpana melihat potongan choco-nut Rudi yang berputar-putar di lantai itu, di otak gue tiba-tiba ada music themenya Friday The 13th. Sejak saat itu gue selalu jin-jit (jing-ke) saat masuk ke kamar mandi mana pun, dan gue ga akan masuk ke kamar mandi yang ada cokelat-cokelat di sudut-sudut kamar mandinya. Sejak saat itu pula, gue selalu kencing di got depan rumah nenek-kakek gue.
IewwwKejadian kedua yang membuat gue takut dengan pup adalah saat Jambore, kali ini sangat ekstrim. di suatu malem, gue kebelet kencing, but gue takut klu pergi sendiri ke kamar mandi VIP, karena sepi dan gelap. Jadi walopun di kamar mandi VIP gue ga perlu ngantri dan suasana yang bersih, tetep aja gue ogah klu sendirian. ya udah, gue pergi ke kamar mandi umum yang letaknya disebelah keramaian. sesampainya disana, bayangin, yang gue liat bukan lagi choco-nut, tapi choco-coconut, warnanya hitam legam segar dan sehat. parahnya tuh makhluk dengan manjanya nongol di tempat yang buat pipis laki-laki. Gue jelas shock banget saat masuk kamar mandi. Kali ini, gue seperti sedang melihat adegan pembunuhan dan mayatnya dimakan terus dimuntahin lagi. Lagu Friday The 13th di mix dengan lagu Pengabdi Setan.
i saw a perfect shit!!!”,
gue langsung membuang muka dan ngibrit keluar kamar mandi. Ya Allah, tolong jelaskan kepada hamba, kenapa bisa ada pup… besar… besar… sehat…. Sampe sekarang gue ga pernah bisa nemuin jawaban tentang kenapa bisa ada tai bukan pada tempatnya, tapi gue udah mengajukan dua hipotesis;
Hipotesis pertama,
tersangka pergi ke kamar mandi karena teramat sakit perut, tapi ternyata stallnya penuh semua, saking kebeletnya dia pup di tempat kencing laki-laki, jadi… gambaran suasana kamar mandi saat itu, 2 stall sedang diisi dan tertutup rapat, lalu seorang bapak sedang kencing berdiri sambil melihat sebelahnya yang sedang pup. Iewwww….
Hipotesis kedua,
tersangka adalah seorang psycho yang suka menakut-nakutin orang bersih dan imut kaya gue. Setelah pup, dia mengambil produk dengan tangan kanannya dan ia letakkan di tempat kencing. Iewww…
Setelah itu, masih dalam suasana Jambore, entah kenapa kontingen gue saat itu (kontingen Riyadh), sebagian pesertanya terkena penyakit mules-mules. Kemudian, beberapa hari, di tenda gue mulai tercium bau-bau tidak sedap. Semakin hari semakin tidak sedap, lama-lama kaya bau nerakan Jahanam. Selidik demi selidik, gue ga nemu jawabannya. Dan beberapa hari kemudian, terjadi kabar sangat buruk, ternyata salah satu temen gue yang terkena penyakit mules-mules (sebut Riyan sebagai nama samaran) beberapa hari yang lalu mengalami yang namanya beol dicelana, dan horrornya, si Riyan mengubur tuh celana dalem yang udah ternoda oleh kelakuan bejatnya di tanah sebelah tenda. WAAAAA Mendengar kabar itu, diotak gue langsung mengalun lagu WR Supratman - Indonesia Raya dan gue keinget wajah Marshanda saat memberhentikan angkot. Gila, apakah Jambore bertujuan menguatkan mental gue terhadap pup?
Ga habis juga serangan pup saat Jambore, malam-malam gue dipaksa nemenin temen gue (sebut saja Ahmad sebagai nama samaran) ke kamar mandi, sama kaya gue juga, takut ke kamar mandi VIP sendirian. Saat itu dia sedang sakit perut berat dan hampir jebol, ya udah gue temenin dia dengan perlengkapan senter, sandal jempit dan keberanian seorang lelaki. seperti gue jelasin sebelumnya, kamar mandi VIP suasananya emang serem banget, kan depannya banyak pohon-pohon berdaun lebat yang diduga banyak uler (tapi untung ga ada). Tante K, om P dan suster N juga gue yakin banyak tuh. Amin ga ada yang nampakin diri. Ya, sesampainya di kamar mandi, si Ahmad tampak panik, langsung ia pelorotkan celananya dengan pintu terbuka (ga sempet nutup pintu). Posisi gue saat itu di depan pintu sambil mengarahkan senter ke si Ahmad. berbekal wajah inosen, gue menyaksikan sendiri proses bagaimana coklat krim itu tumpah dengan segarnya ke lantai.
Si Ahmad Cuma berkata, “eh tumpah deh!”.
Kemudian terlintas semua kenangan-kenangan masa kecil di otak gue, begitu cepat... Begitu dramatis...

3 comments:

  1. sumpaaaah ceritanya mengharukan..
    bikin sesak nafas
    pokok'e mantabss

    ReplyDelete
  2. ohhh ini cerita lo yg bilang kalo ada feces di Urinoir itu ya... ahahaha.... "eh tumpah deh" *kejut-kejut* :)))))))))

    ReplyDelete